LANGKAT. –Sudah berulang kali tim wartawan datang
kesekolah SMA NEGERI 1 Bahorok, Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat namun tim wartawan
tidak pernah berjumpa dengan oknum kasek. Tapi tim wartawan selalu berjumpa
dengan oknum guru dan Wakasek saja.
“Ada apa bang, Kasek kami tidak masuk hari ini,” kata oknum
guru yang enggan disebutkan namanya.
Kepada tim wartawan oknum guru juga menanyakan maksud dan
tujuan mau berjumpa kasek. Dan setelah dikatakan untuk konfirmasi mengenai
jumlah siswa di sekolah tersebut. Dan dikatakannya bahwa jumlah siswa mereka
sekira 715 murid, kata oknum guru kepada tim wartawan.
Ketika ditanyakan apakah sudah dibuat plank rincian dana BOS
dan dijawab oknum guru tersebut belum ada dibuat pak, setahu saya blom dibuat.
Sedangkan kutipan uang komite/ uang SPP katanya 50 ribu sebulan ada juga yang
60 ribu sebulan katanya.
Dan kenapa uang SPPnya beda beda, lalu dijawab guru dan
wakasek, yang punya kartu KIP 50ribu bayar sebulan, dan yang gak punya kartu
KIP 60 ribu sebulan. Sudah lama Bu Sumarni S,Pd jadi Kasek di SMA Negeri 1
Bahorok pak. Kalau tidak salah saya kasek kami sekitar 8 BLN sudah disini bang!
Oklah pak terima kasi atas konpirmasinya, Sabtu(04/02/2023).
Ketika diminta tanggapan Joni Siregar selaku aktifis LSM KOMPAK (Koalisi Masyarakat Pemantau Korupsi) meminta Kejatisu dan Poldasu segera panggil kasek SMA Negeri 1 Bahorok diduga tidak transparan dalam penggunaan dana BOS yang berpotensi terjadinya korupsi.( Tim)